Selasa, 27 Maret 2018

Pada zaman dahulu kala, ada seorang petani bernama Ito. Suatu hari, saat bekerja di ladang, ia melihat seekor ular tengah bersiap-siap memakan seekor laba-laba. Ito merasa kasihan pada laba-laba itu. la pun berlari menakut-nakuti ular itu dengan parangnya. Selamatlah nyawa laba-laba itu. Laba-laba itu tiba-tiba menghilang di balik rumput. Tapi, sebelum menghilang, Iaba-Iaba itu diam sejenak dan membungkuk berterima kasih kepada Ito.
Suatu pagi, tidak lama setelah kejadian itu, Ito sedang berada di rumahnya. la mendengar suara kecil memanggil-rnanggilnya, “Tuan Ito, Tuan Ito." Ito membuka pintu dan melihat seorang gadis cantik berdiri di halaman rumahnya.
"Aku dengar engkau mencari orang untuk menenunkan bajumu," kata gadis itu.
"Bolehkah aku tinggal di rumahmu dan menenun untukmu?" tanyanya menawarkan diri.
Ito sangat bahagia mendengar tawaran gadis itu. la memang butuh seorang gadis yang bisa menenun. Ito menunjukkan gadis itu ruang menenun.
Sore harinya, Ito datang dari ladang dan melihat gadis yang sedang menenun di ruang tenun. la kaget melihat gadis itu dalam waktu singkat telah menenun delapan buah kain, cukup untuk membuat delapan kimono. Ito tidak pernah bertemu dengan orang yang bisa membuat delapan kain hanya dalam waktu sehari.
"Bagaimana bisa engkau menenun sebanyak ini?" tanya Ito kepada gadis itu.
Bukannya menjawab pertanyaan Ito, gadis penenun itu justru berkata hal yang aneh. "Engkau jangan pernah menanyakan hal itu kepadaku. Dan engkau tidak boleh masuk ke ruang tenun saat aku menenun," katanya.
Ito sangat penasaran. Suatu hari, ia mengintip dengan hati-hati ke ruang tenun. Apa yang ia lihat sangat mengejutkannya. Bukannya gadis cantik itu yang duduk di alat tenun, tapi seekor laba-laba besa r.
Laba-laba itu memakan kapas. Lalu, di dalam perutnya kapas itu diubah menjadi benang. Benang itu kemudian keluar dari mulutnya dan ditenun dengan sangat cepat menggunakan delapan kakinya.
Setelah Ito melihat dengan cermat, tahulah dia bahwa laba-laba itu adalah yang ia selamatkan beberapa waktu lalu. la pun kini mengerti. Laba-laba itu ingin membalas budi padanya.
Sejak saat itu, Ito hidup berkecukupan dengan menjual kain tenun buatan gadis laba-laba. la juga tidak pernah melanggar larangan gadis laba-laba agar tidak masuk ke dalam ruang tenun.
Pesan Moral dari Cerita Rakyat Dari Luar Negeri Jepang adalah jadilah anak yang suka menolong. Sebab, anak yang suka menolong akan mendapatkan balasan kebaikan dari Tuhan. Kemudian, ketika berjanji, tepatilah janjimu. Jangan pernah melanggar, sebab janji adalah hutang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Yudi Punya - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -